Anaxagoras adalah seorang filsuf pra-Sokratik yang lahir di Clazomenae, sebuah kota di Ionia (kini wilayah Turki barat). Suatu hari, ia memutuskan untuk meninggalkan tanah kelahirannya dan pindah ke Athena. Ada beberapa pendapat mengenai alasan kepindahannya: ada yang menyebut ia diundang oleh Pericles, pemimpin berpengaruh di Athena, sementara yang lain menduga ia pergi karena kawasan Ionia saat itu masih dilanda perang Yunani-Persia.
Di Athena, Anaxagoras disambut hangat oleh Pericles yang mengagumi kejeniusannya. Ia tinggal di kota itu selama kurang lebih tiga puluh tahun, menyebarkan ajaran filsafat di bawah perlindungan politik Pericles. Namun, ketika posisi politik Pericles mulai goyah, perlindungan terhadap Anaxagoras pun runtuh. Ia akhirnya diadili atas tuduhan menyebarkan ajaran sesat yang dianggap merusak kepercayaan religius masyarakat Athena, dan hampir dijatuhi hukuman mati. Berkat campur tangan Pericles, Anaxagoras berhasil melarikan diri dari Athena dan menghabiskan sisa hidupnya di kota lain hingga wafat.
Salah satu kontribusi paling penting Anaxagoras dalam sejarah filsafat adalah konsep nous (akal). Ia mengkritik pandangan Parmenides yang menganggap kebenaran itu mutlak dan tidak berubah, serta gagasan Empedocles yang menyatakan bahwa dunia tersusun atas empat unsur dasar: tanah, air, api, dan udara.
Menurut Anaxagoras, semua benda di alam semesta terdiri dari campuran unsur-unsur kecil yang ia sebut homeomeries, dengan satu unsur yang lebih dominan menentukan sifat suatu benda. Misalnya, api lebih dominan dalam matahari, atau air dalam sungai. Namun, yang mengatur dan menyusun semua unsur tersebut adalah nous, sebuah prinsip rasional dan abstrak yang bertindak sebagai kekuatan pengatur alam semesta. Nous bukan materi, tetapi kekuatan yang menciptakan keteraturan dan menjamin keberlangsungan segala bentuk di alam.
Pandangan ini dianggap kontroversial karena bertentangan dengan mitologi dan kepercayaan tradisional Yunani yang bersifat teistik. Namun justru karena keberaniannya memperkenalkan pendekatan rasional terhadap kosmos, Anaxagoras dikenang sebagai salah satu pionir filsafat di Athena. Ia menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh besar berikutnya, seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles.
Referensi :
[Anaxagoras - World History Encyclopedia](https://www.worldhistory.org/Anaxagoras/)
[Anaxagoras (Stanford Encyclopedia of Philosophy)](https://plato.stanford.edu/entries/anaxagoras/)