Xenophanes dan Kritik-nya Terhadap Kepercayaan Politeisme Yunani

(Xenophanes. Sumber : Wikimedia Commons)

    Xenophanes merupakan salah satu filsuf paling awal pada masa Yunani Kuno. Lahir di Colophon, ia konon hidup hingga 92 tahun dan berkeliling di wilayah koloni Yunani. Xenophanes sering disandingkan dengan berbagai filsuf pra-sokratik seperti Anaximanes, Parmenides, Pythagoras, dan filsuf lainya. Xenophanes juga merupakan pembuat puisi, yang nantinya puisi ini akan menjadi media utama Xenophanes dalam mengkritik kepercayaan Politeisme Yunani Kuno. Sayangnya, kebanyakan puisi ini sudah tidak utuh dan hanya bagian-bagian nya yang tersisa.

    Kritik Xenophanes terhadap politeisme Yunani dimulai dengan penentangan terhadap Homer dan Hesiod, dua pujangga ternama yang karya-karyanya sangat berpengaruh dalam membentuk konsepsi religius masyarakat Yunani. Dalam fragmen-fragmen puisinya, Xenophanes dengan tajam menyerang representasi para dewa yang terlalu manusiawi (anthropomorphic) dalam tradisi epik ini. Dalam salah satu fragmen puisinya, "Homer dan Hesiod telah mengatributkan kepada para dewa segala hal yang memalukan dan tercela di antara manusia: mencuri, berzina, dan saling menipu." Kritik ini memperlihatkan kegelisahan dan ketidaksetujuan Xenophanes terhadap konsep ketuhanan masyarakatnya yang inkonsisten.

    Ia melanjutkan bahwa orang Ethiopia menggambarkan tuhan mereka berkulit hitam dan berhidung pesek, sementara orang Thracia menggambarkan tuhan mereka berambut merah dan bermata biru. Xenophanes menambahkan bahwa "jika sapi, kuda, atau singa memiliki tangan dan bisa menggambar, sapi akan menggambarkan tuhan mereka seperti sapi, kuda seperti kuda, dan singa seperti singa." Hal ini menunjukan kecenderungan kita untuk menciptakan tuhan dalam citra mereka sendiri, sebuah kritik yang mencengangkan dalam konteks religius zamannya.

    Xenophanes kemudian mengusulkan konsep ketuhanan yang berbeda pada zamanya, suatu entitas yang tunggal, tidak bergerak, dan melampaui semua atribut manusiawi. Menurutnya, tuhan adalah entitas yang bersifat maha esa. Tuhan harus ada satu dan memiliki kekuatan absolut, abadi, tidak dilahirkan maupun mati. Hal ini jelas berbeda dengan konsep dewa-dewi Yunani yang banyak dan bisa lahir maupun mati. Xenophanes juga menjelaskan bahwa tuhan tidak akan melakukan intervensi secara langsung terhadap alam semesta dan tuhan melakukan intervensi melalui hukum alam. Dalam salah satu fragmennya, ia menyatakan bahwa "tuhan itu satu, terbesar di antara dewa dan manusia, tidak seperti manusia dalam bentuk maupun pemikiran."

    Melalui pemikirannya, banyak orang menganggap Xenophanes sebagai salah satu penganut Monoteisme paling awal. Pendapat-pendapatnya tentang tuhan menjelaskan pandangannya bahwa tuhan itu satu, abadi, dan juga absolut. Xenophanes berani menentang konsep dewa-dewi Yunani yang sudah populer sebelumnya.

    Namun ada yang mengatakan bahwa Xenophanes sebenarnya adalah penganut Panteisme alias menganggap alam semesta ini adalah tuhan itu sendiri. Yang mendukung pendapat ini menjelaskan dalam kutipan-kutipan puisinya yang dikomentari Plato dan Aristoteles, Xenophanes dilihat sebagai orang yang menganggap "semuanya adalah tuhan."

    Perbedaan penafsiran ini kemungkinan besar diakibatkan dari keterbatasan sumber-sumber fragmentaris yang sampai kepada kita. Terlepas dari perdebatan ini, kontribusi Xenophanes dalam mengkritik antropomorfisme religius dan mengusulkan konsepsi ketuhanan yang bersifat tunggal dan abstrak merupakan momen penting dalam sejarah kritik agama dan perkembangan pemikiran teologis di dunia Barat.


Referensi :


[Xenophanes | Internet Encyclopedia of Philosophy](https://iep.utm.edu/xenoph/)


[Pre-Socratics | Milesian School, Thales, Anaximander | Britannica](https://www.britannica.com/topic/pre-Socratic-philosophy)


[Xenophanes (Stanford Encyclopedia of Philosophy/Spring 2003 Edition)](https://plato.stanford.edu/archIves/spr2003/entries/xenophanes/)


Nurnaningsih, N. (2017). Tokoh Filsuf dan Era Keemasan Filsafat. _Tokoh Filsuf Dan Era Keemasan Filsafat_. http://repositori.uin-alauddin.ac.id/6635/